![]() |
Beauty with an axe on her back and the Beast with flowers in his hand |
"Don't Judge a Book by its Cover", Jangan menilai orang dari penampilan, walaupun tidak selalu tetapi kata-kata itu seringkali terbukti dalam banyak hal. Seperti halnya peristiwa yang baru aku alami baru-baru ini.
Siang itu, ketika akhirnya aku menemukan dia duduk di pojok bengkel, menunggui motornya yang sedang di oprek oleh teknisi di bengkel itu.
Lega... akhirnya ketemu juga tempatnya, setelah mengendarai motor muter-muter mengikuti signal GPS. Namun, yang menyita perhatian kami saat itu, adalah seorang laki-laki yang usianya 50 tahun an berkulit hitam, memakai kemeja rapi masuk ke dalam celana jeansnya. Pandanganku berlanjut ke bawah. Sepatu rapi lengkap dengan kaos kaki.
Rasanya baru kali ini aku menemukan teknisi bengkel yang serapi ini. Walaupun tangannya tetap hitam belepotan. Tak seperti teknisi umum di bengkel biasa yang hanya memakai kaos kerja seadanya, bahkan terkadang penuh lubang di sana sini, lengkap dengan celana bekas oli di mana mana.
Dengan jelas ku lihat gusar di mata Lelakiku yang duduk tepat di sebelahku, sambil sesekali berdiri mendekati Bapak teknisi, kemudian kembali ke kursi lagi.
Underestimate. Ya, kesan itulah yang timbul ketika kami melihat Bapak Teknisi itu. Entah apa yang mereka bicarakan tentang busi dan perapian, bahasa otomotif yang tidak aku pahami. Tapi yang jelas, kami tidak percaya kalau teknisi itu bisa memperbaiki motornya.
Lama. Kulihat keringat menetes di dahi Lelakiku. Entah seberapa jauh tadi dia mendorong motor untuk sampai di bengkel ini. Kuberikan sebungkus tisu basah, kemudian kutinggalkan dia keluar. Mataku menelusur ke jalan. Ke kanan. Ke kiri. Mencoba mencari Indom***t dan Alfam**t yang biasanya bertebaran di mana-mana. Satu gang saja bisa ada 4 toko seperti itu di dekat tempat tinggalku. Sampai akhirnya mataku menangkap sebuah tulisan "Mie Bangka".
Kulangkahkan kakiku mendekati rumah makan itu dan aku memesan Es Kelapa Muda dan Es Buah. Sempat tergoda melihat menu Mie, dan perut yang sedari pagi belum di isi juga sudah mulai berontak. Tapi hati yang sedang tidak bersahabat menciutkan hasrat.
Aku membawa bungkusan plastik Es buah dan cup berisi Es Kelapa muda menuju bengkel dan menikmati berdua dengan Lelakiku.
Selang beberapa waktu, kami dikejutkan oleh suara motor yang menyala karena di starter.
Alhamdulillah... Akhirnya bisa juga motornya.
Entah apa yang dilakukan oleh Bapak teknisi itu pada motor Lelakiku sehingga Dia kembali dikejutkan oleh tarif yang ditagihkan. Sebesar 3x lipat dari bengkel biasanya.
Hehehe... Semoga saja motornya gak ada masalah-masalah lagi. Aamiin.
Lepas dari mahalnya biaya perbaikan, tapi cukup menjadi pembuktian bahwa "Jangan menilai orang dari penampilan" karena terkadang yang terlihat mata, baik, belum tentu baik. Tetapi yang terlihat buruk, belum tentu buruk. And The sweetest thing is, kita bisa bertemu dan menikmati kebersamaan di sela-sela semakin berharganya waktu buatmu.
Let's be positive and stay alert.
Lepas dari mahalnya biaya perbaikan, tapi cukup menjadi pembuktian bahwa "Jangan menilai orang dari penampilan" karena terkadang yang terlihat mata, baik, belum tentu baik. Tetapi yang terlihat buruk, belum tentu buruk. And The sweetest thing is, kita bisa bertemu dan menikmati kebersamaan di sela-sela semakin berharganya waktu buatmu.
Let's be positive and stay alert.
dee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar