![]() |
Carl & Ellie in "Up" |
Siapa yang bilang, kalau kita berada di atas, itu adalah hal yang menyenangkan???
Siapa yang bilang, kalau kita mempunyai jabatan yang tinggi itu adalah hal yang membanggakan???
Sebagai wanita karier, memang itulah yang kita kejar. Jabatan yang paling tinggi, gaji yang setinggi-tingginya.
Tapi ketika kita dihadapkan pada masalah jodoh, sebagai wanita, berapa persen perhitungan laki-laki yang bisa menerima jika mempunyai istri yang jabatannya lebih tinggi dari pada dia?
Berapa persen laki-laki yang mau menerima jika istri mempunyai penghasilan yang lebih besar dari pada dia?
Tidak semua laki-laki dengan ego-nya yang segunung, mau dikalahkan wanita dalam hal finansial. Walaupun tidak sedikit wanita yang rela mengorbankan waktunya demi membantu masalah finasial dalam keluarga, atau bahkan rela mengikuti kemauan sang suami untuk berhenti bekerja demi keharmonisan keluarganya.
Banyak juga laki-laki yang mendukung istrinya untuk selalu bisa maju tanpa merasa tertinggal. Karena dukungan dari seorang suami, yang membuat istri bisa menjadi maju, tanpa menyalahi kodrat sebagai seorang istri.
Walaupun tidak sedikit pula laki-laki yang berpikiran terlalu sempit, sehingga tidak bisa melihat kelebihan sang istri sebagai sesuatu yang bisa dia banggakan.
Walaupun tidak sedikit pula laki-laki yang berpikiran terlalu sempit, sehingga tidak bisa melihat kelebihan sang istri sebagai sesuatu yang bisa dia banggakan.
Bukankah seharusnya pasangan harus bisa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing?
Orang bebas untuk memiliki pemikiran sendiri, dan tidak ada yang bisa memaksakan kehendak. Tapi sungguh ironis, jika hanya karena masalah perbedaan status sosial, menjadi penghalang bersatunya dua hati.
Padahal jika mau di telaah lebih lanjut, seorang wanita setinggi apapun jabatannya dia di kantor, ketika di dalam rumah, tetap saja, dia adalah seorang istri dan suami adalah kepala rumah tangga. Suami adalah Nahkoda dalam sebuah biduk rumah tangga. Dan untuk menjaga agar biduk rumah tangga tetap utuh berlayar dan tidak tenggelam diperlukan kerjasama antara sang nahkoda dan navigator.
Karena hakikat sebenarnya sepasang suami istri adalah untuk berjalan bersama, saling bergandengan tangan dan bukannya berloma-lomba untuk saling mendahului.
Cinta yang dewasa adalah bila kita saling menghormati, saling mengerti, saling menghargai, saling menguatkan, saling mendo'akan, saling berbagi kesedihan dan kegembiraan, dan yang paling penting itu komunikasi. Sampaikan rasa sayang, rasa cinta kepada pasangan. Karena kadang pasangan bukan hanya ingin merasa disayangi, tetapi juga diberitahu, bahwa dia dicintai.
Semoga berhasil dalam cita dan cintanya ya teman-teman.
Cinta yang dewasa adalah bila kita saling menghormati, saling mengerti, saling menghargai, saling menguatkan, saling mendo'akan, saling berbagi kesedihan dan kegembiraan, dan yang paling penting itu komunikasi. Sampaikan rasa sayang, rasa cinta kepada pasangan. Karena kadang pasangan bukan hanya ingin merasa disayangi, tetapi juga diberitahu, bahwa dia dicintai.
Semoga berhasil dalam cita dan cintanya ya teman-teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar