Senin, 23 November 2015

5 Jari

Jarum panjang jam di dinding sudah semakin mendekatkan diri menyusul jarum pendek di angka 12. Tapi tetap saja mata ini belum mau terpejam. Apakah ini karena 2 botol kopi yang baru saja aku habiskan, ataukah ini bagian dari letupan emosi setelah menghabiskan serial drama korea yang mengharu biru, atau karena seharian tadi sudah terlalu banyak bergelut dengan bantal dan guling?

Tiba-tiba saja teringat pelajaran dari teman di pulau sebrang beberapa waktu yang lalu tentang cara mengendalikan emosi dengan menggenggam jari. Hmmmm... dari pada tidak bisa tidur tanpa melakukan apa-apa, kuambil handphone buat foto-foto jari deh... dan ini hasilnya... :D
1. Ibu Jari
Menggenggam ibu jari bisa meredakan rasa sedih, nangis, emosi bahkan sakit kepala.
2. Jari Telunjuk
Dengan menggenggam jari telunjuk bisa meredakan rasa takut, panik, frustasi dan nyeri otot.
3. Jari Tengah
Jika kita sedang marah, benci, kecewa atau kelelahan, bisa mencoba dengan menggenggam jari tengah.
4. Jari Manis
Bukan hanya namanya yang manis, tetapi dengan menggenggam jari manis bisa meredakan rasa cemas, khawatir, pikiran negatif dan masalah pencernaan. Manis kaan...;)
5. Jari Kelingking
Yang terakhir, menggenggam jari kelingking bisa meredakan rasa tidak percaya diri, gugup dan stres.












Masing-masing genggaman dilakukan selama 2-5 menit, dan jangan terlalu erat ya, nanti malah jadi sakit. Sambil melakukan genggaman, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan, serta bayangkan permasalahan-permasalahan itu keluar dari diri kita dan berganti dengan energi-energi positif. ;)

Ooo.. iya... ini juga bisa kita lakuin sama orang lain lho... atau bisa juga buat yang punya baby, biar babynya gak nangis terus. <3

Tapi... kok gak ada cara mengatasi insomnia ya? Padahal udah kepengen bobok nih, biar besok bangunnya gak kesiangan.

Hmmm... sambil dipikirin lagi deh caranya, mungkin bisa dimulai dengan matiin laptop kali yaa...

Ya udah, segini dulu ya. Bisa dicoba dan dirasakan sendiri. Semoga bermanfaat. 

dee

Minggu, 01 November 2015

PlaPlay Setos

 PlaPlay Setos 01 November 2015

Akhirnya kesampaian juga nih, jalan-jalan ke PlaPlay. (udah ngiler dari bulan juni :D)
Biarpun masih Trial Opening, tapi lumayan juga. Wahananya udah bisa dipakai semua, walaupun itu berarti harus beli voucher yang banyak, yang 10x pun gak akan cukup, kalau mau nyobain semua.
Karena baru pertama kali masuk, pengen liat semuanya juga dong ya. Oh ya, sekedar info aja, PlaPlay Setos yang ada di area MG Suites ini punya eskalator terpanjang se-Asia Tenggara lho... Dari lantai 1 langsung bisa wuuuzzz ke lantai 5, tanpa ganti-ganti eskalator. Yang berarti ngalahin eskalator terpanjang se Asia Tenggara yang sebelumnya dipegang sama Ciputra World Surabaya. Tapi jadi kebayang ya, kalau tiba-tiba eskalator berhenti pas kita lagi di atasnya, waduuh... jalan kakinya lumayan nih...:D

Sekali beli kartu, hanya berlaku untuk hari itu juga. Jadi kalau ada sisa, gak bisa dipakai lagi. Harga tiketnya kalau Weekday, 5x nya Rp.60.000, 10x nya Rp.90.000. Kalau weekend, 5x nya Rp.80.000, sedang 10x nya Rp.120.000. Pikir lebih hemat nih, beli 2 kartu yang 10x, dari pada 3 kartu yang 5x. Sama harga, tapi dapat lebih banyak dong.

Eits... tetapi, emang strategi marketingnya dong yang bagus, untuk nonton cinema 5D, TAGADA dan Energy Claw, 1 kartu hanya boleh sekali aja. Oh ya, ada juga yang namanya tiket pendamping, harganya Rp.20.000, gak bisa dipakai buat naik wahana. Tapi dapat minum dan snack aja. Lumayan...

Begitu masuk, langsung yang dicari wahana 5D, tapi ternyata, ada jadwal mainnya. Jadi gak bisa langsung masuk aja. Akhirnya kami berkeliling di lantai 1 dulu. Mata langsung tertuju ke wahana Pendulum, pengen nih ngerasain. Tapi ternyata SKB, alias syarat dan ketentuan berlaku. Tinggi pemain minimal 150 cm. yaahh... kasian dong si kecil gak bisa main. Akhirnya pindahlah ke wahana yang ada persis di depannya, yaitu Spiral Jet yang minimal tingginya 120 cm. Seru... biar gak ada 10 menit tapi cukup bikin ser-ser-an...
 

Setelah itu pindah deh ke Jumping Frog, yang ini buat pemula banget deh. Duduk, naik, turun kayak di lift aja gitu. Udah hampir jam 10.30, cinema 5D nya udah hampir main nih. Kami bertiga naik lagi ke lantai 2. Waktunya nonton...Gambar dan efeknya lumayan. Tapi lagi-lagi, cuma bentar aja waktunya. Kalau mau lama bikin aja sendiri di rumah ya.. :D
Udah dari nonton, anak-anak pada main Bumper Car, dulu sih kalau nyebut Boom boom car. Mainan yang udah ada sejak jaman aku kecil. Makanya aku pass aja deh kalau ini.

Pengen nyobain Coffee Cup, kok kayak asyik liatnya di film-film... (cieeee...inget Dakota Fanning pas main Uptown Girls ada scene dia naik Coffee Cup juga). Tapi ternyata, sangat-sangat seperti yang dibayangkan. Pas perut lagi kosong gini, diputer-puter di cangkir, kepala bener-bener pusing. Aaahh... mabuk darat nih. Ditahan dong ya, malu sama si kecil yang masih cengar-cengir abis turun dari cangkir.
Kartu tinggal 2x aja nih, akhirnya dipakai si Bang dan si kecil naik wahana Ferris Wheel atau Bianglala, atau sama dengan Dermolen. Hehehe...
Nhaah.. Udah habis deh semuanya... Kami akhirnya keluar, cari minum di de cafe, yang masih 1 komplek sama Plaplay. 

Jalan-jalan kali ini berakhir di sini nih. Capek banget sih, tapi worth it buat gantiin waktu kemarin sibuk di luar kota.

Next kalau ke plaplay lagi, harus nyobain Pendulum, Energy Claw dan TAGADA nih. Tapi harus banyakan ajak temen kali ya... Biar seru. ;) 

dee

Senin, 14 September 2015

Perempuan Berkalung Usus

(Judulnya bikin ngeri :D)

Sumber gambar: www.kesehatankehamilan.com
"Mbak, dulu lahirnya kalung usus ya?"
"Kenapa emangnya?"
"Pake baju apa aja keliatan pantes. Cantik."
Kepala langsung melembung gede dan baju baru tiba-tiba terasa sesak. Coba pake topi, pasti topinya langsung sobek karena kekecilan. Kalau ada kaca, pasti bisa liat pipi chuby yang merona merah. (hahaha...)
Pertanyaan seorang teman tempo hari, membuatku jadi ingin tahu apa sebabnya seorang bayi bisa lahir berkalung usus. Memang sesuai informasi dari Ibu dan Bapak, dulu waktu aku dilahirkan, memang sudah kemayu, pake kalung dari usus. Tapi tak pernah merasa penasaran sebab musabab bisa terjadi seperti itu.
Waktu itu, aku berpikir biasa saja dan pasti banyak orang yang dilahirkan seperti aku yaitu berkalung usus.
Yang diceritakan waktu itu adalah bahwa, seseorang yang lahir berkalung usus itu memiliki keistimewaan lahiriah, yaitu keliatan pantas memakai pakaian apa saja, walaupun tidak cantik atau ganteng banget, tapi menarik dan mudah memperoleh pasangan (Aamiin... :D). Bahkan ada juga yang mitos yang mengatakan bahwa bayi yang berkalung usus memiliki kemampuan supranatural saat dewasa dan bahkan ada juga mitos dari Cina yang mengatakan bahwa bayi yang berkalung usus nantinya akan hidup berkecukupan karena mendapat kalung dari langit. 
Mitos ya tetap mitos aja. Kalau yang namanya pengin hidup berkecukupan tapi tidak mau berusaha, ya susah. Karena secara lahiriah, tidak ada yang membedakan antara orang yang lahir berkalung usus atau yang tidak berkalung usus. Mungkin kalau ada labelnya, trus jadi membuat yang melihat memberikan materi dan segala sesuatunya secara cuma-cuma, ya mungkin saja benar.
Tapi manusiawi, kalau saya mempercayai hal-hal yang baik dan tidak percaya pada hal-hal yang buruk dari suatu mitos.
Kembali ke sebab musabab mengapa bayi terlahir berkalung usus.
Ibu saya, ketika melahirkan saya telah berusia 40 tahun lebih, yang menurut pandangan medis di usia tersebut tidak seharusnya melahirkan karena banyak resiko yang akan membahayakan baik janin ataupun Ibu itu sendiri. Karena kondisi fisik Ibu jauh berkurang di usia tersebut. Tapi tidak lantas menjadi penyebab melahirkan "bayi tiba sampir" atau bayi berkalung usus, tapi ada beberapa penyebab bayi lahir kalung usus/terlilit tali pusat hasil googling berbagai sumber sebagai berikut:
  • Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat.
  • Tali pusat yang panjang dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm
  • Polihidramnion atau air ketuban yang terlalu banyak kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.
Dan beberapa penyebab bayi meninggal karena tali pusat

  • Puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas.
  • Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen. 
Tentang cara mengatasi dan pencegahan serta tanda-tanda dan lain-lainnya, silahkan konsultasikan dengan dokter anda, karena saya bukan seorang dokter. (Hehehe...:D)

Jadi benar adanya bila dikatakan bayi yang lahir berkalung usus dan selamat adalah bayi yang istimewa, istimewa karena bisa lahir dengan selamat walaupun dengan kondisi yang membahayakan dan istimewa karena perjuangan Ibunda untuk melahirkannya sangat luar biasa.
Dengan cara dan kondisi apapun kita dilahirkan, tidak akan mengurangi nilai perjuangan Ibunda kita.

Terima kasih Tuhan, Engkau masih memberiku umur untuk merasakan hal duniawi dan semoga Engkau memberiku petunjuk untuk menjalani kehidupan dengan baik, agar aku mendapat kebaikan di akhirat nanti.
Terima kasih Ibu, atas perjuangan dan nyawa yang Ibu pertaruhkan untuk melahirkanku dan pengorbanan yang Ibu berikan untuk membesarkan dan mendidikku sehingga aku masih bisa merasakan angin, melihat langit dan menginjakkan kaki di bumi.
Meskipun sudah 2 tahun ini Ibu tidak bersamaku, aku akan selalu menyayangi Ibu. 
Terima kasih teman-teman dan saudara-saudaraku yang sudah memberikan ucapan selamat, do'a dan memberikan dukungan selama ini.

Love you all,

Dee


Minggu, 02 Agustus 2015

Body Rafting - Tubing Genting


Body Rafting - Tubing Genting 2 Agustus 2015


Jam 07.00 pagi kami bertolak dari Semarang menuju Kab.Kendal. Karena harus mampir ke beberapa tempat, kami baru tiba di Genting sekitar pukul 09.00. Jalan masuk melalui sebuah perusahaan peternakan ayam Rehobat dan harus meninggalkan tanda pengenal di Pos Satpam. Setibanya di lokasi, para pemandu ternyata belum siap dengan perlengkapan Ban-ban nya. Moment itu digunakan teman-teman untuk berfoto-foto, termasuk aku.(kapan lagi bisa foto-foto di kebun karet :V)

Me & My Nephew

Topi baru akhirnya kepake juga :D

Setelah semua peralatan siap, kami turun menuju Start Body Rafting. Ternyata lumayan jauh juga. Melewati jalan setapak yang kanan kirinya dipenuhi tanaman jagung yang mengering dan juga bunga kopi yang sedang bermekaran yang mengeluarkan aroma yang wangi. Pemanasan yang sempurna ;)






Tibalah kami di garis Start. Setelah kami mengenakan perlengkapan, tak lupa, foto-foto lagi :D. Peralatan kali ini tidak seperti ketika kami Rafting dengan perahu. Di Body Rafting ini, peralatan yang kami pakai adalah sebuah ban dalam mobil besar, pelampung dan helm. Jadi setiap peserta duduk satu persatu di Ban dalam tersebut, tanpa dayung.


 

Jeram terbesar ada pada Start, sampai ada teman dari rombongan yang terlepas dari Ban. Jadi memang tidak disarankan untuk teman-teman yang takut :p. Padahal ban saya sendiri juga lepas setelah melewati jeram, karena tangan saya lepas untuk menyeka muka yang kena tampar air :D
Jeram-jeram selanjutnya sudah bisa kami lewati dengan lumayan lancar walaupun beberapa kali pantat kena batu, karena kebetulan air sedang dangkal :)













 




But so far, perjalanan kami ber 9 kali ini seru. Cukup memacu adrenalin deh...
Perjalanan selanjutnya ke waroeng makan tengah sawah Lembah Lamerding. Model pemancingan gitu. Murah meriah dan bisa dirasakan.
Biaya Rafting       Rp.45.000 x 9 orang. : Rp 405.000,-
Makan                                                  : Rp. 245.500,-
Satpam di pintu keluar                           : Rp.   10.000,-
Bensin                                                   : Rp. 100.000,-
Total Pengeluaran                                  : Rp. 760.500,-
Ditunggu petualangan kami selanjutnya :D

Dee

Kamis, 30 Juli 2015

Gak ada judulnya :D

Orange Marmalade

Apakah aku terlalu naif dalam memandang sebuah hubungan? Apakah di usiaku yang sudah sepertiga abad ini masih seperti orang berusia belasan dalam menilai suatu hubungan?
Hmmm... mungkin saja bagi sebagian orang terlihat seperti itu, walaupun aku tetap tidak mengakuinya. Karena menurutku sendiri, tidak ada yang salah dengan pemikiran dan cara pandangku. (pastilah :D)
Tapi tetap saja, seperti apapun pemikiran kita, kita tak bisa memaksa orang lain untuk memikirkan hal sama.
Dan seperti apa pandangan kita, kita tak bisa memaksa orang untuk memandang ke arah yang sama. Apalagi kalau subjeknya beda, wanita dan pria. Pasti beda juga ketertarikannya (hayah ;p)
Tapi di sini yang ingin saya tulis adalah, jika kita gak yakin dengan seseorang, maka jangan sampai membiarkan rasa suka menjadi cinta, karena kalau sudah berhubungan dengan yang namanya si Cinta, jadi repot kalau sampai ada perpisahan nantinya. Belum lagi tuntutan dari pihak yang merasa dirugikan, merasa di PHPin, atau lebih parahnya,  tahu-tahu ada surat panggilan pengadilan kasus pasal 378. Emang betul-betul tuh si Cinta (hehehe...)
Gak ngurusin orang lain deh, ngurusin diri sendiri aja (kegemukan abis liburan :D)
Tetap berusaha memperbaiki diri, terus dan gak bosen-bosen. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan kebaikan pada kita, jika kita juga berbuat baik. Dan mungkin Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kita minta, tetapi memberikan apa yang kita butuhkan.
Jangan sampai berkata sebaliknya ya...


dee 



Minggu, 26 Juli 2015

Jenis (Jerawat Manis)


Bangun pagi kali ini, buru-buru melihat cermin. Bukan karena ingin mengagumi kecantikan ketika bangun dari tidur. Bukan juga karena kangen sama cermin. Tetapi karena rasa pegel di sekitar dagu dan ternyata...
Sekumpulan sebum yang berkolaborasi dengan bakteri yang iri dengan kulit mulusku (hahaha..:D)
Ini bukan kali pertama bakteri-bakteri itu tertawa di atas penderitaanku. Belum lagi tanganku yang penuh bakteri juga kepo-in jerawat sampai berdarah-darah kayak dioperasi yang pada akhirnya meninggalkan bekas menghitam. 
Kenapa ya, kok sering sekali tumbuh jerawat di tempat yang sama, ibarat "Sudah jatuh tertimpa tangga" ehh.. salah... lebih tepatnya  "Jatuh di lubang yang sama" (lebay :V)
Iseng-iseng kubuka-buka artikel "Cara Mencegah Jerawat". 
1. Tidur pulas selama 6-8 jam. (tidur cukup sih, tapi kurang pulas mungkin)
2. Mencuci wajah 2x sehari. (kalau ini sih pasti)
3. Perbanyak minum air putih. (nhaa... ini yang parah. Sehari cuma 1 gelas aja :x)
4. Kurangi konsumsi gula berlebih. (yang ini bisalah)
5. Kurangi strees. (kalau ini nih.. pengennya gak cuma ngurangin, tapi ngilangin :D)
So, tau kan apa penyebabnya. Dari 5 point yang lolos cuma 2 point aja. Berarti nilainya cuma 4. (kalau jaman sekolah dulu :D) 
Gimana gak seneng tuh bakteri. :(
So please, yang bisa membebaskanku dari jerawat, kalau perempuan kuanggap sodara perempuan, kalau laki-laki kuanggap sodara laki- laki deh...:D

Dee








Rabu, 22 Juli 2015

Panggil aku "Granny"

Perjalananku ke suatu daerah beberapa waktu yang lalu semakin memperjelas bagaimana bingungnya orang-orang memandangku.
Masih kuingat dengan jelas, beberapa kali orang itu bertanya kepadaku, dengan sebutan apa dia memanggilku, "Cie" atau "Mbak" dan sebanyak itu pula dia tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya dan mungkin sampai sekarang masih tetap bingung. (hahaha...)
Sebenarnya kedua kata itu mempunyai arti yang sama. Hanya pasti berdalih, "Yo pantes'e disesuaikan dengan garis keturunan." Tapi mengapa hal seperti itu saja dipertanyakan. Toh aku akan tetap menyahut jika dipanggil "Cie", begitu juga jika dipanggil "Mbak" atau "Ibu" atau "Adek" atau seperti sekarang punya panggilan baru sejak ada si kecil Noura Alnamira Adamar, 11 Juli lalu, yaitu "Mbah Tante" (yang terakhir sebenarnya aku lebih suka dipanggil Granny, tapi Oma nya ngotot bagusan "Mbah Tante". Ya sudahlah.. sama saja :D)
Aku gak ikut-ikut jika ada yang memperdebatkan tentang garis keturunan. Yang terpenting aku adalah WNI atau Warga Negara Indonesia.
Heran, masih ada saja yang membeda-bedakan ras nya dalam memperlakukan seseorang. Padahal kita hidup di negara yang sama, hidup di bumi yang sama, yaitu Bumi 1.0 bukan hidup di Kepler 452b alias Bumi 2.0. (Itu juga masih dalam penyelidikan, belum tau apakah Bumi 2.0 memang benar-benar layak huni :D)
Perbuatan kitalah yang membedakan orang satu dengan yang lain, bukan dari mana kita berasal dan dari garis keturunan apa.
So, jangan menjadikan perbedaan sebagai jurang pemisah. Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua. 
Jadi kalau masih ada yang bingung mau manggil aku dengan sebutan apa, panggil aja aku "Granny"


Granny

Selasa, 19 Mei 2015

Si "Mickey"



 Seragam Tidur

Tidur aja pake seragam, kayak sekolah aja ya.
Tapi sebenarnya, seragam tidur memang berguna supaya kita nyaman dengan pakaian yang kita kenakan sewaktu kita tidur. Dan yang jelas, pakaian itu harus bersih dari berbagai macam kuman akibat keringat yang kita pakai sewaktu melakukan aktifitas lain sebelum tidur. 
Aku sendiri gak punya seragam tidur, hanya ada beberapa pakaian yang memang terasa nyaman dipakai ketika tidur. Salah satunya ya si "Mickey". Karakter kartun tikus manis keluaran Disney ini memang menjadi favorit sejak kecil tetapi tidak dengan binatang aslinya. :D
Si "Mickey" satu ini memang tidak jauh berbeda dari beberapa kaos mickey yang lain, tapi Mickey yang satu ini paling nyaman dipakai, bahkan bukan pada waktu tidur saja, selain bahannya juga gambarnya yang tersenyum manis memenuhi seluruh sisi depan kaos. Rasa nyaman seperti dipeluk ketika memakainya. <3 <3
Bukan kebetulan, kalau 2 kali rafting beberapa waktu yang lalu, aku memakai kaos ini, bahkan ada peristiwa yang paling aku ingat saat aku memakai si "Mickey" ini, when I was bathing the corpse of My Beloved Mother.
Dan "Mickey" seperti mempunyai kekuatan ajaib. Di saat aku mengalami kejadian yang membuatku lemah, he was like hugging me and gave me strength. (Lebay aja yang ini :D) 

Love you "Mickey" :*

Minggu, 29 Maret 2015

Boyolali - Klaten - Sragen - Wonogiri - Solo

24 Maret - 27 Maret 2015

2nd Round. Area yang sedikit lebih sempit dan medan yang diharapkan lebih bersahabat.
Ternyata kenyataannya sama saja. :)










Tapi masih sempat seru-seruan. Walaupun dengan memakai "seragam tidur" :D