Senin, 14 September 2015

Perempuan Berkalung Usus

(Judulnya bikin ngeri :D)

Sumber gambar: www.kesehatankehamilan.com
"Mbak, dulu lahirnya kalung usus ya?"
"Kenapa emangnya?"
"Pake baju apa aja keliatan pantes. Cantik."
Kepala langsung melembung gede dan baju baru tiba-tiba terasa sesak. Coba pake topi, pasti topinya langsung sobek karena kekecilan. Kalau ada kaca, pasti bisa liat pipi chuby yang merona merah. (hahaha...)
Pertanyaan seorang teman tempo hari, membuatku jadi ingin tahu apa sebabnya seorang bayi bisa lahir berkalung usus. Memang sesuai informasi dari Ibu dan Bapak, dulu waktu aku dilahirkan, memang sudah kemayu, pake kalung dari usus. Tapi tak pernah merasa penasaran sebab musabab bisa terjadi seperti itu.
Waktu itu, aku berpikir biasa saja dan pasti banyak orang yang dilahirkan seperti aku yaitu berkalung usus.
Yang diceritakan waktu itu adalah bahwa, seseorang yang lahir berkalung usus itu memiliki keistimewaan lahiriah, yaitu keliatan pantas memakai pakaian apa saja, walaupun tidak cantik atau ganteng banget, tapi menarik dan mudah memperoleh pasangan (Aamiin... :D). Bahkan ada juga yang mitos yang mengatakan bahwa bayi yang berkalung usus memiliki kemampuan supranatural saat dewasa dan bahkan ada juga mitos dari Cina yang mengatakan bahwa bayi yang berkalung usus nantinya akan hidup berkecukupan karena mendapat kalung dari langit. 
Mitos ya tetap mitos aja. Kalau yang namanya pengin hidup berkecukupan tapi tidak mau berusaha, ya susah. Karena secara lahiriah, tidak ada yang membedakan antara orang yang lahir berkalung usus atau yang tidak berkalung usus. Mungkin kalau ada labelnya, trus jadi membuat yang melihat memberikan materi dan segala sesuatunya secara cuma-cuma, ya mungkin saja benar.
Tapi manusiawi, kalau saya mempercayai hal-hal yang baik dan tidak percaya pada hal-hal yang buruk dari suatu mitos.
Kembali ke sebab musabab mengapa bayi terlahir berkalung usus.
Ibu saya, ketika melahirkan saya telah berusia 40 tahun lebih, yang menurut pandangan medis di usia tersebut tidak seharusnya melahirkan karena banyak resiko yang akan membahayakan baik janin ataupun Ibu itu sendiri. Karena kondisi fisik Ibu jauh berkurang di usia tersebut. Tapi tidak lantas menjadi penyebab melahirkan "bayi tiba sampir" atau bayi berkalung usus, tapi ada beberapa penyebab bayi lahir kalung usus/terlilit tali pusat hasil googling berbagai sumber sebagai berikut:
  • Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat.
  • Tali pusat yang panjang dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm
  • Polihidramnion atau air ketuban yang terlalu banyak kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.
Dan beberapa penyebab bayi meninggal karena tali pusat

  • Puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas.
  • Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen. 
Tentang cara mengatasi dan pencegahan serta tanda-tanda dan lain-lainnya, silahkan konsultasikan dengan dokter anda, karena saya bukan seorang dokter. (Hehehe...:D)

Jadi benar adanya bila dikatakan bayi yang lahir berkalung usus dan selamat adalah bayi yang istimewa, istimewa karena bisa lahir dengan selamat walaupun dengan kondisi yang membahayakan dan istimewa karena perjuangan Ibunda untuk melahirkannya sangat luar biasa.
Dengan cara dan kondisi apapun kita dilahirkan, tidak akan mengurangi nilai perjuangan Ibunda kita.

Terima kasih Tuhan, Engkau masih memberiku umur untuk merasakan hal duniawi dan semoga Engkau memberiku petunjuk untuk menjalani kehidupan dengan baik, agar aku mendapat kebaikan di akhirat nanti.
Terima kasih Ibu, atas perjuangan dan nyawa yang Ibu pertaruhkan untuk melahirkanku dan pengorbanan yang Ibu berikan untuk membesarkan dan mendidikku sehingga aku masih bisa merasakan angin, melihat langit dan menginjakkan kaki di bumi.
Meskipun sudah 2 tahun ini Ibu tidak bersamaku, aku akan selalu menyayangi Ibu. 
Terima kasih teman-teman dan saudara-saudaraku yang sudah memberikan ucapan selamat, do'a dan memberikan dukungan selama ini.

Love you all,

Dee